Madina Islamic School

Ayah Bunda yang dirahmati Allah, Dalam sebuah ruang kelas kecil di Madina Islamic School, terdapat seorang anak yang tak hanya belajar mengeja huruf atau berhitung, tetapi juga tengah menapaki jalan menuju prestasi yang gemilang. Namanya Kyai Muhammad Muhyiddin Sudiardi Putra, siswa Kinder B Anas, yang telah bergabung di Madina sejak awal tahun ajaran ini. Usianya masih belia, namun jejak karyanya telah melampaui batas-batas usianya.

Sebagaimana harapan setiap orang tua dan pendidik, Madina Islamic School bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tapi juga ladang tumbuhnya semangat, karakter, dan prestasi. Dan Kyai, adalah satu dari sekian anak bangsa yang menjawab harapan itu dengan kerja keras, doa, dan kegigihan.

Prestasi yang Menyala Sejak Dini

Ayah Bunda, siapa sangka di usia Kinder, Kyai telah mengukir prestasi membanggakan. Medali Perak Olimpiade Matematika tingkat DKI Jakarta, Finalis Olimpiade Matematika Nasional, serta Medali Perak Liga Taekwondo tingkat DKI Jakarta, adalah sebagian dari pencapaian luar biasa yang diraihnya. Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi The Most Pro Active Student (Boy) KGB Anas, Juara 3 Fashion Show ICR, Juara 2 Marching Band di Kids Band Festival, hingga Finalis Lomba Membaca Perpustakaan Nasional.

Sederet penghargaan ini bukan sekadar medali dan piagam. Ini adalah tanda bahwa dengan semangat dan dukungan yang tepat, anak-anak kita bisa melampaui batas-batas potensinya.

Motivasi yang Tumbuh dari Rumah dan Sekolah

Ketika ditanya apa yang memotivasi dirinya untuk terus berprestasi, Kyai menjawab dengan polos namun tulus, “Karena aku suka jadi juara. Suka dengan kompetisi, meskipun kadang deg-deg-an, tapi aku ingin mengalahkan rasa itu.”

Motivasi ini tak lahir sendirian. Ada kekuatan besar di belakangnya: keluarga. Ayah, Mama, Abang James, Kakak Shakira, Eni, dan Popo adalah sumber semangat di rumah. Di sekolah, dukungan dari guru-guru dan Kepala Sekolah Madina menjadi energi yang terus menyemangatinya setiap hari.

Tips Belajar Ala Kyai: Jangan Menyerah dan Terus Berlatih

Kyai punya prinsip sederhana namun mendalam: jangan menyerah dan terus berlatih. Dalam persiapannya, ia selalu memulai dengan doa, kemudian meminta restu dari orang tua, dan terus mengasah diri lewat latihan yang konsisten.

Namun, bukan berarti jalan yang dilaluinya tanpa tantangan. Ia dengan jujur mengakui bahwa rasa malas mengerjakan PR kadang datang menghampiri. Tapi di sanalah proses pendidikan karakter dimulai. Anak-anak belajar mengalahkan dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum mengalahkan soal matematika atau lawan di arena taekwondo.

Manajemen Waktu: Antara Belajar, Bermain, dan Ibadah

Menata waktu bukan perkara mudah bagi anak-anak, tapi Kyai menunjukkan caranya. Ia terbiasa tidur siang sepulang sekolah, meski seringkali itu dilakukan di dalam mobil. Tapi hasilnya luar biasa. Energi kembali terkumpul, semangat pun kembali menyala.

Yang paling mengagumkan, Kyai menjaga kebiasaan shalat lima waktu berjamaah sejak usia 3 tahun, dan kini rutin menjalankan shalat sunnah fajar, ba’diyah isya, dan witir sejak berusia 5 tahun. Inilah bukti bahwa antara prestasi akademik dan ibadah bisa berjalan beriringan.

Peran Madina Islamic School dalam Mendukung Potensi Anak

Madina Islamic School memegang peran penting dalam perjalanan prestasi Kyai. Pendidikan akademik dan akhlak yang diajarkan di sekolah menjadi fondasi kuat bagi tumbuh kembangnya. Fasilitas yang lengkap, program pembelajaran yang beragam, serta dukungan dan apresiasi dari guru-guru menjadi ekosistem yang subur bagi setiap siswa untuk bertumbuh.

Mimpi ke Depan: Dari Renang hingga Medali Emas

Ayah Bunda, setelah sederet prestasi yang telah diraih, Kyai tak berhenti. Ia menargetkan untuk meraih medali emas di kejuaraan Matematika dan Taekwondo. Tak hanya itu, ia juga bersiap mengikuti lomba renang dalam waktu dekat.

Persiapan dilakukan dengan tekun. “Berlatih,” jawabnya singkat. Tapi di balik kata itu, ada proses panjang yang melibatkan kesungguhan hati dan dukungan dari seluruh keluarga.

Pesan Kyai untuk Teman-teman

Satu hal yang paling menyentuh adalah pesan Kyai untuk teman-temannya:
“Tetap semangat meraih prestasi ya teman-teman. Raih cita-cita butuh perjuangan, dan jangan lupa dukungan dari orang tua itu penting.”

Menurutnya, kunci keberhasilan di sekolah adalah menuruti arahan dari guru dan minta doa dari Ayah dan Mama saat menghadapi kesulitan.

Ayah Bunda, Dari kisah Kyai Muhammad Muhyiddin Sudiardi Putra ini, kita diingatkan bahwa dalam diri setiap anak ada potensi besar yang menunggu untuk ditumbuhkan. Madina Islamic School, dengan pendekatan yang menyeluruh antara ilmu dan iman, terus berkomitmen menjadi tempat tumbuhnya generasi yang tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat dalam nilai dan akhlak.

Semoga langkah Kyai menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di Madina, dan juga bagi kita semua yang percaya bahwa pendidikan sejati adalah tentang membentuk manusia seutuhnya.

Jika ayah-bunda membutuhkan referensi sekolah dasar terbaik untuk anak, ayah-bunda dapat memilih Madina Islamic School.  Sekolah Internasional ini memiliki kurikulum Cambridge dan Diknas, fasilitas belajar yang lengkap, kegiatan siswa yang beragam serta berbagai keunggulan lainnya. Ayah-bunda dapat menghubungi 0821-2308-0368 untuk konsultasi, melakukan pendaftaran dan mendapatkan harga terbaik.